Perpangkatan dan Penarikan Akar Pangkat Tiga

1. Pangkat Tiga Suatu Bilangan
Di kelas V telah mengenal bilangan pangkat dua. Misalnya 52 dan 62,
52 artinya 5 × 5. sehingga dapat ditulis 52 = 25.
62 artinya 6 × 6. sehingga dapat ditulis 62 = 36.
25 dan 36, disebut bilangan kuadrat.

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

KPK adalah bilangan yang merupakan persekutuan yang kecil dari kelipatan dua bilanagan atau lebih.

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

FPB adalah bilanagan terbesar yanag habis membagi dua bilangan atau lebih.

Bilangan Prima dan Faktorisasi Prima

1. Bilangan Prima
Bilangan Prima adalah bilangan yang tepat memiliki dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
Semua anggota bilangan prima adalah bilangan ganjil kecuali 2.
Contoh Bilangan Prima :
{2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, …}

Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada Bilangan Bulat

1.

Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat

a.

Sifat Komutatif

 

Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Sifat ini hanya berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian.

Sifat komutatif pada Penjumlahan

Bentuk umum dari sifat komutatif pada penjumlahan yaitu a + b = b + a. Untuk memperjalasnya perhatikan contoh berikut ini :

5 + 7 = 12

7 + 5 = 12

Jadi, 5 + 7 = 7 + 5

Sifat komutatif pada Perkalian

Bentuk umum dari sifat komutatif pada perkalian yaitu a x b = b x a . Untuk memperjalasnya perhatikan contoh berikut ini :

5 × 7 = 35

7 × 5 = 35

Jadi, 5 × 7 = 7 × 5

b.

Sifat Asosiatif

 

Sifat Asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Sifat ini juga hanya berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian.

Bentuk umum dari sifat Asosiatif pada operasi penjumlahan (a + b ) + c = a + ( b + c ) dan operasi perkalian ( a x b ) x c = a x ( b x c ) .

Untuk memperjalasnya perhatikan contoh berikut ini :

Sifat Asosiatif pada Penjumlahan

Bentuk umum dari sifat asosiatif pada operasi penjumlahan (a + b ) + c = a + ( b + c ) . Untuk memperjalasnya perhatikan contoh berikut ini :

(5 + 3) + 4 = 8 + 4 = 12

5 + (3 + 4) = 5 + 7 = 12

Jadi, (5 + 3) + 4 = 5 + (3 + 4).

Pada Perkalian

Bentuk umum dari sifat asosiatif pada operasi perkalian ( a x b ) x c = a x ( b x c ) .Untuk memperjalasnya perhatikan contoh berikut ini :

(5 × 3) × 4 = 15 × 4 = 60

5 × (3 × 4) = 5 × 12 = 60

Jadi, (5 × 3) × 4 = 5 × (3 × 4).

c.

Sifat Distributif

 

Sifat distributif disebut juga sifat penyebaran.

Sifat distributif ada 2 yaitu :

Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dengan bentuk umum

a x ( b + c ) = ( a x b ) + ( a x c ).

Untuk memperjalasnya perhatikan contoh berikut ini :

6 × ( 4 + 5 ) = 6 × 9 = 54

( 6 × 4 ) + ( 6 × 5 ) = 24 + 30 = 54

Jadi, 6 × ( 4 + 5 ) = ( 6 × 4 ) + ( 6 × 5 )

Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan dengan bentuk umum

a x ( b – c ) = ( a x b ) – ( a x c )

Untuk memperjalasnya perhatikan contoh berikut ini :

7 × ( 9 − 6 ) = 7 × 3 = 21

( 7 × 9 ) − ( 7 × 6 ) = 63 − 42 = 21

Jadi, 7 × ( 9 − 6 ) = ( 7 × 9 ) − ( 7 × 6 )

2. Menggunakan Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung

Operasi Hitung Perkalian perkalian jika salah satu bilangannya merupakan bilangan yang cukup besar, salah satu cara mempermudah pengerjaanya dengan menggunakan sifat distriburif.

Contoh :

9 × 456 = 9 × ( 400 + 50 + 6 )

            = ( 9 × 400 ) + ( 9 × 50 ) + ( 9 × 6 )

            = 3600 + 450 + 54

            = 4104

Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan

1. Sifat Komutatif
Sifat komutatif merupakan sifat pertukaran. Misal ada penjumlahan atau perkalian dua buah bilangan. Jika kedua bilangan ditukarkan hasilnya tetap sama. Apakah pertukaran berlaku untuk pengurangannya?
Untuk memahami sifat komutatif, perhatikan contoh di bawah ini :